Sabtu, 30 Maret 2013 | 21:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Hasil survei Bank Indonesia menunjukkan meski konsumen melihat ada tekanan harga di awal tahun, konsumsi rumah tangga tetap tinggi. Hal ini terindikasi oleh indeks keyakinan konsumen yang meningkat dari 116,2 persen pada Januari 2013 menjadi 116,8 persen pada Februari 2013. Keyakinan konsumen juga terpantau dari indeks penjualan riil yang stabil.
Mengacu pada indeks ekspektasi konsumen terhadap tekanan harga untuk tiga bulan yang akan datang, konsumen memprediksi harga akan bergerak naik pada bulan Januari, Februari dan Maret. Hal ini terlihat dari indeks tiga bulan sebelumnya yakni Oktober 173,7 persen, November 175,1 persen dan Desember 178,8 persen.
Tekanan harga diprediksi konsumen mulai bergerak turun pada April dan Mei. Hal ini terlihat dari indeks ekspektasi harga tiga bulan sebelumnya yakni di Januari dan Februari yang berturut-turut 174,1 persen dan 168,2 persen.
Semua kelompok harga diprediksi akan mengalami penurunan, dari mulai bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; perumahanan, listrik, gas dan bahan bakar; sandang; transportasi, komunikasi dan jasa keuangan; serta pendidikan, rekreasi dan olah raga.
Kondisi ini berbeda dengan Januari dan Februari 2012. Indeks ekspektasi konsumen terhadap tekanan harga untuk tiga bulan yang akan datang - Maret dan April - terpantau naik. Ekspektasi ini kemungkinan didorong rencana Pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang kemudian batal.
MARTHA THERTINA
Anda sedang membaca artikel tentang
Harga Naik, Tingkat Konsumsi Rumah Tangga Stabil
Dengan url
http://bisnisantaija.blogspot.com/2013/03/harga-naik-tingkat-konsumsi-rumah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Harga Naik, Tingkat Konsumsi Rumah Tangga Stabil
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Harga Naik, Tingkat Konsumsi Rumah Tangga Stabil
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar