Anggaran Tak Terserap Bisa untuk Tambal Subsidi  

Written By Unknown on Senin, 24 Desember 2012 | 09.35

Minggu, 23 Desember 2012 | 23:05 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Erani Yustika, menilai pembengkakan subsidi anggaran bisa ditambal dari anggaran tak terserap selama 2012. "Tahun ini penyerapan anggaran 96 persen. Sebanyak 1 persen mewakili Rp 15 triliun. Berarti ada Rp 60 triliun yang tak terserap," ujar Erani kepada Tempo, Ahad, 23 Desember 2012.

Kementerian Keuangan melansir total subsidi energi tahun 2012 mencapai Rp 270 triliun. Padahal, dalam APBN Perubahan 2012, anggaran subsidi energi hanya Rp 225 triliun. Artinya, anggaran subsidi membengkak Rp 45 triliun.

Menurut Erani, selain dari anggaran tak terserap, pemerintah juga bisa menambalnya dengan sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) 2011, yaitu dari anggaran risiko fiskal. "Tak masalah diambilkan dari APBN tahun ini juga, yang penting persetujuan DPR," ucapnya. Ia menilai justru aneh jika tambalan subsidi itu akan dibebankan ke APBN 2013.

Hanya saja, Erani mengungkapkan, harus dilihat juga dari segi penerimaan pajak. Hingga kini penerimaan pajak baru mencapai 92,8 persen. Menurut Erani, jika penerimaan pajak kurang dari 5 persen saja berarti ada sekitar Rp 45 triliun yang tak masuk anggaran. "Tentu perlu diperhitungkan," katanya.

Meski anggaran energi membengkak Rp 45 triliun tahun ini, Erani berpendapat pemerintah belum tentu akan menaikkan harga bahan bakar minyak tahun depan. "Sepertinya sulit untuk megeluarkan kebijakan yang tidak populer tahun depan," katanya. Menjelang pemilu, kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintah cenderung bersifat menguntungkan dalam jangka pendek, tapi mengabaikan keuntungan jangka panjang. "Itu ciri-cirinya," katanya.

Jika asumsi harga minyak dunia tak beda jauh dari asumsi dalam APBN 2013, yakni US$ 100 per barel, Erani yakin tak akan ada kenaikan harga. "Kecuali seperti Juli 2008, minyak US$ 145 per barel. Saat itu tekanan kepada pemerintah untuk mengambil kebijakan tak populer lebih kuat," ujarnya.

Erani memperkirakan kuota subsidi BBM akan kembali melebihi target pada 2013. Jika pemerintah menganggarkan 46 juta kiloliter, Erani memperkirakan hingga akhir tahun konsumsi BBM bersubsidi menembus 50 juta kiloliter. Jika menggunakan asumsi harga minyak US$ 100 dolar per barel dan kurs rupiah Rp 9.300, bisa diperkirakan subsidi energi bakal bertambah Rp 3,72 triliun.

MARTHA THERTINA


Anda sedang membaca artikel tentang

Anggaran Tak Terserap Bisa untuk Tambal Subsidi  

Dengan url

http://bisnisantaija.blogspot.com/2012/12/anggaran-tak-terserap-bisa-untuk-tambal.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Anggaran Tak Terserap Bisa untuk Tambal Subsidi  

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Anggaran Tak Terserap Bisa untuk Tambal Subsidi  

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger