Dirut PT KAI Tak Mau Mengemis

Written By Unknown on Selasa, 25 Desember 2012 | 09.35

Selasa, 25 Desember 2012 | 05:38 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: Ignasius Jonan, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, yang lama berada di bisnis keuangan, berhasil melakukan berbagai perbaikan di tengah banyak keterbatasan, terutama dana. Salah satu yang penting adalah biaya perbaikan prasarana dan pengoperasian prasarana kereta api (infrastructure maintenance and operation, IMO). Seharusnya biaya ini ditanggung negara sebagai bentuk pelayanan publik. Prasarana meliputi rel, sinyal, dan stasiun.

Landasan pemberian subsidi itu adalah Undang-Undang Perkeretaapian Nomor 23 Tahun 2007, diperkuat dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2012 tentang Kewajiban Pelayanan Publik dan Subsidi Angkutan Perintis Bidang Perkeretaapian, Biaya Penggunaan Prasarana Perkeretaapian Milik Negara, serta Perawatan dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Negara. Namun, sejak 2010, subsidi IMO tak menetes.

Pada 2012, KAI meminta Rp 1,5 triliun. Tak dikabulkan. Untuk 2013, mereka mengajukan Rp 1,7 triliun. Lagi-lagi mentah. "Enggak ada penjelasan dari pemerintah," kata Jonan kepada Tempo, Selasa malam dua pekan lalu, di ruang VIP Pintu Timur Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. "Saya sudah bertanya kepada Menteri Perhubungan." Jonan mengaku tak jadi masalah jika pemerintah menyetop subsidi. "Tapi dihapus dulu undang-undangnya."

Anggaran Rp 1,7 triliun tadi, ia menerangkan, untuk mempertahankan kondisi seperti sekarang. KAI menangani pengoperasian kereta jarak jauh dan kereta rel listrik (KRL), seperti Commuter Line Jabodetabek. Kalau ingin ditingkatkan, misalnya membuat prasarana yang bagus dan semua stasiun semegah Gambir, dibutuhkan Rp 2,5 triliun per tahun. Ada 580 stasiun di seluruh Indonesia, 60 di antaranya di Jabodetabek.

Akhirnya KAI membiayai sendiri pengelolaan prasarana menggunakan keuntungan perusahaan. Perbaikan bidang lain, seperti pengelolaan kereta Commuter Jabodetabek, apa boleh buat, melambat dari target. Apalagi Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2011 menugasi KAI menyelenggarakan prasarana dan sarana kereta Bandar Udara Soekarno-Hatta dan jalur lingkar Jabodetabek. "Saya tak mau mengemis," katanya.

Jonan menjadi salah satu dari enam "CEO BUMN Pilihan Tempo 2012". Cerita selengkapnya baca di Majalah Tempo Edisi 23 Desember 2012.

TIM TEMPO


Anda sedang membaca artikel tentang

Dirut PT KAI Tak Mau Mengemis

Dengan url

http://bisnisantaija.blogspot.com/2012/12/dirut-pt-kai-tak-mau-mengemis.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Dirut PT KAI Tak Mau Mengemis

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Dirut PT KAI Tak Mau Mengemis

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger