Stok Melimpah, Harga Sembako Malah Naik

Written By Unknown on Minggu, 16 Desember 2012 | 09.35

Sabtu, 15 Desember 2012 | 19:07 WIB

TEMPO.CO, Surakarta - Stok ketersediaan bahan kebutuhan pokok di Surakarta berlebih jika dibandingkan kebutuhan tiap bulan. Bahkan ada barang kebutuhan pokok yang berlebih hingga ribuan ton. Tetapi, harga sebagian besar kebutuhan pokok itu justru naik menjelang Natal dan Tahun Baru.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Doni Joewono mengatakan, dengan stok yang surplus, mestinya harga sembako turun. "Tapi harga malah naik. Ini yang harus dicari jawabannya," ujarnya saat inspeksi lapangan jelang Natal dan Tahun Baru, Jumat, 14 Desember 2012.

Misalnya untuk bawang merah, kebutuhan rata-rata tiap bulan 149 ton dan ketersediaannya mencapai 192 ton atau surplus 43 tahun. Tapi harganya justru naik hampir 40 persen dari Rp 8.300 pada Oktober menjadi Rp 11.700 per kilogram pada November 2012. 

Komoditas utama seperti beras juga tidak jauh berbeda. Meskipun stok masih surplus 1.185 ton karena kebutuhan hanya 3.874 ton per bulan, sementara ketersediaan 5.060 ton, harganya justru naik. Yang beras yang semula Rp 7.300 menjadi Rp 7.500 per kilogram.

Menurut Doni, penyebab kenaikan harga karena ekspektasi masyarakat yang berlebihan. Masyarakat mengira ketersediaan barang menipis sehingga berlomba-lomba membeli. Pedagang pun memanfaatkan kondisi ini dengan menaikkan harga. "Padahal sebenarnya kita tidak kekurangan stok," katanya.

Doni mengatakan, hingga pekan kedua Desember 2012, Solo mengalami deflasi 0,02 persen. Ini di luar prediksi yang memperkirakan Solo inflasi 0,51 persen hingga minggu kedua. Jika inflasi bisa dipertahankan, dia optimistis inflasi tahunan Solo di bawah 3 persen. "Hingga November, inflasi Solo di angka 3,2 persen," ujarnya.

Salah seorang pedagang bawang merah di Pasar Legi, Sri Rahayu mengatakan harga naik dari awalnya Rp 8 ribu menjadi Rp 12 ribu. "Harga naik karena sekarang yang panen hanya Magetan. Saat harga Rp 8 ribu karena banyak daerah panen raya seperti Brebes dan Madura," katanya yang dalam sehari bisa menjual satu ton bawang merah.

Pedagang beras, Wiwik mengatakan harga beras naik Rp 200 per kilogram jika dibandingkan bulan lalu. Harga naik karena stok berkurang. "Sekarang beras kualitas super dijual Rp 9.000 per kilogram dan kualitas biasa Rp 7.700 per kilogram," katanya.

Doni mengatakan menjelang akhir tahun harus diwaspadai kenaikan harga beras. Sebab panen raya di beberapa daerah diprediksi mundur hingga dua bulan. 

UKKY PRIMARTANTYO


Anda sedang membaca artikel tentang

Stok Melimpah, Harga Sembako Malah Naik

Dengan url

http://bisnisantaija.blogspot.com/2012/12/stok-melimpah-harga-sembako-malah-naik.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Stok Melimpah, Harga Sembako Malah Naik

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Stok Melimpah, Harga Sembako Malah Naik

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger