Tekanan Rupiah Meningkat

Written By Unknown on Senin, 10 Desember 2012 | 09.35

Pegawai menunjukkan uang di sebuah Money Changer di Jakarta, Rabu (03/02). Rupiah hari ini ditutup pada level 9.395 per dolar Amerika, atau kembali menguat 70 poin dibandingkan posisi sehari sebelumnya di 9.365. TEMPO/Dinul Mubarok

Senin, 10 Desember 2012 | 06:49 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Terdepresiasinya rupiah hingga ke 9.700 per dolar Amerika Serikat di pasar Singapura akhir pekan lalu mengindikasikan bahwa masih tingginya tekanan terhadap mata uang lokal. Jumat lalu, rupiah ditutup pada level 9.619 per dolar Amerika, turun 24 poin (0,25 persen) dari posisi pekan sebelumnya, 9.595 per dolar.

Pengamat pasar uang dari PT Harvest International Future, Tonny Mariano, menjelaskan bahwa tertekannya rupiah di transaksi offshore minggu lalu akan mempengaruhi pergerakan rupiah di pasar domestik.

"Level 9.700 per dolar AS ini merupakan angka Bank Indonesia untuk mengintervensi sehingga rupiah kemungkinan akan berbalik menguat karena pelemahan rupiah sudah agak terbatas," ujarnya.

Ekonomi Eropa yang diprediksi masih mengalami pelambatan pada tahun depan serta ketidakpastian masalah tebing fiskal di Amerika mendorong investor mengoleksi dolar AS. Imbasnya tekanan terhadap rupiah juga masih akan tetap ada di pasar.

Defisit neraca perdagangan Indonesia sebesar US$ 1,5 miliar pada November lalu menjadi ganjalan bagi rupiah untuk menguat. "Secara teori, bila neraca perdagangan defisit, akan melemahkan mata uang suatu negara," kata Tonny.

Dia menjelaskan, defisit perdagangan mengindikasikan bahwa ekonomi negara tersebut sedang mengalami masalah. Di Indonesia, hal in terjadi karena meningkatnya impor barang guna memenuhi kebutuhan konsumsi domestik. Kebutuhan dolar AS akan cenderung meningkat guna membiayai impor, sedangkan valuta asing agak terbatas karena turunnya kinerja ekspor. Ini yang membuat rupiah melemah.

Pekan ini, kata Tonny, rupiah akan ditransaksikan di kisaran 9.600-9.650 per dolar Amerika. Bank sentral pasti berupaya agar rupiah di pasar lokal tidak melemah terlalu dalam mengikuti harga di pasar Singapura. Bank sentral pasti akan masuk ke pasar agar mata uangnya tidak melemah terlalu cepat.

PDAT | VIVA B. KUSNANDAR


Anda sedang membaca artikel tentang

Tekanan Rupiah Meningkat

Dengan url

http://bisnisantaija.blogspot.com/2012/12/tekanan-rupiah-meningkat.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Tekanan Rupiah Meningkat

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Tekanan Rupiah Meningkat

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger