Rabu, 05 Desember 2012 | 05:14 WIB
TEMPO.CO , Jakarta: Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menyambut baik aturan-aturan Bank Indonesia soal kartu kredit. Namun, ia menilai regulasi-regulasi yang ada masih terlalu longgar. "Masih longgar sekalipun sudah ada perbaikan," ujar Tulus, Selasa, 4 Desember 2012.
Tulus menjelaskan, terkait layanan perbankan, YLKI paling banyak menerima aduan soal kartu kredit. Menurut dia, banyaknya pengaduan ini lantaran selama ini aturan main dalam bisnis kartu kredit terlalu menguntungkan bank.
"Kepentingan konsumen disingkirkan," ujarnya. Bank kerap menggaet nasabah dengan rupa-rupa jebakan. Ia mencontohkan, adanya nasabah yang sudah berkali-kali meminta kartunya ditutup namun tetap mendapat tagihan. "Padahal, kartu sudah digunting," ujarnya.
Pengaduan soal tagihan kartu kredit mati dan bunga kartu kredit adalah dua aduan tertinggi ke YLKI terkait layanan perbankan. Dua jenis aduan ini menggeser posisi pengaduan soal debt collector. "Selalu masuk 5 besar," ujarnya.
Aturan soal tenaga penagih utang kartu kredit, menurut Tulus, perlu diatur lebih ketat. Agar tak terjadi pelanggaran hak konsumen. Ia mencontohkan ketatnya larangan-larangan yang berlaku di negara lain, misal penagih tak boleh menghubungi pada jam-jam tertentu dan tidak boleh mendatangi kantor pemegang kartu.
Selain soal penagihan oleh debt collector, aturan yag mendesak yakni soal kewajiban bank mengedukasi custumer dalam penggunaan kartu kredit. "Selama ini diasumsikan kalau membawa kartu kredit itu kebanggaan, harus dikasih tahu itu kartu utang. Kalau tak bisa gunakan dengan baik, bisa terjebak," ujarnya.
MARTHA THERTINA
Terpopuler:
Negara Rugi Rp 39,3 Triliun Akibat Korupsi
16 Tahun Lagi, Indonesia Punya Listrik Nuklir
Curhat Bekas Petinggi Merpati Ihwal Anggota DPR
Boediono Sebut Perusahaan "Hijau" Pahlawan
Anies Baswedan: Republik Ini Lahir dari Iuran Pajak
Dahlan Beberkan Kasus Proyek Buku Merpati
Pertamina Punya Sistem Baru Pengendali BBM Subsidi
Kalimantan Tambah Pembelian Listrik dari Malaysia
Pertamina Rambah Bisnis Bijih Plastik
Rupiah Melemah Terbebani Defisit Perdagangan
Anda sedang membaca artikel tentang
YLKI: Regulasi Kartu Kredit Sangat Lemah
Dengan url
http://bisnisantaija.blogspot.com/2012/12/ylki-regulasi-kartu-kredit-sangat-lemah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
YLKI: Regulasi Kartu Kredit Sangat Lemah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
YLKI: Regulasi Kartu Kredit Sangat Lemah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar