TEMPO.CO, Jakarta - Sentimen global yang bervariasi membuat apresiasi rupiah terbatas. Pada transaksi pasar uang hari ini, rupiah ditutup menguat 1 poin (0,01 persen) ke level 9.729 per dolar. Pergerakan rupiah masih terpaku di kisaran sempit antara 9.720 hingga 9.750 per dolar Amerika.
Analis dari PT Monex Investindo Futures, Albertus Christian, mengatakan sentimen positif dan sentimen negatif yang muncul hampir beriringan membuat rupiah nyaris tak bergerak dari posisinya. "Investor masih menahan diri di pasar uang sambil menunggu perkembangan terbaru."
Sentimen penggerak utama mata uang berasal dari rilis data neraca perdagangan Cina bulan Maret yang mengalami surplus US$ 18,2 miliar, atau lebih tinggi di atas ekspektasi analis di US$ 15,5 miliar. Data ini mengindikasikan berjalannya pemulihan ekonomi Cina setelah data perdagangan sebelumnya mengalami defisit.
Rupiah juga terimbas sentimen positif dari diumumkannya hasil lelang surat utang negara (SUN) yang kembali melebihi target (oversubscribed). "Dana asing yang masuk mencapai Rp 11,55 triliun dari target indikatif Rp 8 triliun, sehingga sedikit meredakan tekanan dolar."
Meski demikian, penguatan mata uang menjadi terbatas karena masih dibayangi oleh langkah Standard & Poor yang menurunkan outlook ekonomi Indonesia dari positif ke stabil pekan lalu. Di samping itu, pasar masih menanti kepastian kebijakan terkait kenaikan harga BBM di dalam negeri.
Hingga pukul 17.45 WIB, mata uang euro ditransaksikan di US$ 1,3132, pound sterling US$ 1,5500, dan yen 98,98 per dolar AS. Dari Asia, dolar Singapura ditransaksikan di 1.2287 per dolar AS, dolar Hong Kong 7,7603 per dolar AS, won 1.086,55 per dolar AS, dan yuan 6,1413 per dolar AS.
PDAT | M. AZHAR
Topik hangat:
Perbudakan Buruh | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry
Berita Lainnya:
Akun Vitalia Sesha Pamer Foto di Twitter
Siapa Vitalia Shesya, Teman Dekat Ahmad Fathanah?
Buruh Pabrik Panci yang Disekap Layak Dapat Rp 1 M
Yuki, Bos Perbudakan Buruh, Masih `Dilindungi`
Begini Penyekapan Buruh Pabrik Panci Terbongkar